Selama ini aku selalu berusaha membuat orang tegar dan kuat,
selalu berusaha membuat orang tersenyum tanpa memperdulikan perasaanku sendiri.
Mereka yang selalu egois, memilih senyum mereka yang tertebar diatas hinaan dan
cacian yang mereka lontarkan sebagai bahan canda. Mereka menganggap semua hal
itu adalah hal yang wajar saja, suatu bayaran yang impas untuk sebuah
kebahagiaan. Mereka, memperlakukan aku bukan selayaknya manusia, seperti biji
yang busuk, tak akan pernah menjadi bunga.
Bahkan hal mustahil bagiku untuk bermimpi, agar omonganku
mereka dengar. Bagi mereka, aku tak lebih dari sekedar kambing hitam, tempat
tuk membuang keesalaahan. Aku selalu dijadikan peran antagonist dalam dunia
ini, yang pada kenyataannya aku hanyalah sosokk protagonist yang pnuh derai air
mata di notebookq sendiri.
Mereka yang berlindung dibalik jubahku, menggunakan
kekuranganku untuk menyusun istana lenyamanan mereka sendiri. Tanpa suatu
tedeng aling-aling mereka menghinakau secara nyata.
Tak ada sesuatu yang ikhlas disekitarku, semuanya serba
munafik. Kenapa ini harus terjadi padaku? Salah apa aku pada mereka? Aku selalu
berusaha membuat orang lain bahagia, tetapi kenapa mereka malah
menjerumuskanku? Memanfaatkanku.
Masih adakah yang tulus didunia ini? Tak ada, sama sekali.
Untuk apa aku harus bertahan didunia ini? Tidakkah kemuakanku akan kehadiranku
sendiri didunia belum cukup untuk menendangku dari lapangan kehidupan ini...?
Apakah aku harus selalu menjadi hamster di sebuah lingkaran?
Terus-menerus berlari tanpa beranjak sedikitpun dari tempatnya. Kehilangan
tenaga namun tak mempunyai suatu perubahan sedikitpun.
Kenapa orang lain tak mau menghargai keberadaanku? Aku juga
manusia, bagaimanapun jeleknya aku, aku punya jiwa dan raga untuk dianggap
sebagai manusia juga, yang mempunyai hak hidup. Kenapa harus aku yang selalu
memahami orang lain?
Hanya hadapi semua ini dengan senyuman?hal itulah yang bisa
aku lakukan, tanpa memperdulikan bagaimana aku harus menghadapi semua itu
sendirian. Semua orang berbeda, dan aku harus menerima perbedaan itu.
Aku sudah sering dibuang dan merasa terbuang, tak ada hal
lain yang lebih menyakitkan dibanding kamu ada namun tak pernah dianggap ada,
kamu dianggap ada, namun selalu disalahkan, itulah yang seharusnya kamu terima
untuk semua kepahitan yang kamu dapat selama ini.
Cukup sudah ya teman...tak ada yang perlu ditangisi untuk
sebuah kehilangan. Toh aku hanyalah secarik kertas putih ditumpukan fieldnote
kalian, mengharapkan kalian memberikan coretan-coretan tentang perjalanan
kehidupan walaupun hanya sebaris dua baris.
Nothing to loose.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar